Kali ini saya mau nge-share Sejarah mengenai awal mula terbentuknya Kabupaten Poso . Langsung aja dehh....
Kabupaten Poso adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Kabupaten ini mempunyai luas sebesar 24.197 km² dan berpenduduk sebanyak 132.032 jiwa (2000). Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Poso.
Sejarah
Pada mulanya penduduk yang mendiami daerah Poso berada di bawah kekuasaan Pemerintah Raja-Raja yang terdiri dari Raja Poso, Raja Napu, Raja Mori, Raja Tojo, Raja Una Una, dan Raja Bungku yang satu sama lain tidak ada hubungannya.
Keenam wilayah kerajaan tersebut di bawah pengaruh tiga kerajaan, yakni : Wilayah Bagian Selatan tunduk kepada Raja Luwu yang berkedudukan di Palopo, sedangkan Wilayah Bagian Utara tunduk dibawah pengaruh Raja Sigi yang berkedudukan di Sigi (Daerah Kabupaten Donggala), dan khusus wilayah bagian Timur yakni daerah Bungku termasuk daerah kepulauan tunduk kepada Raja Ternate.
Sejak Tahun 1880
Pemerintah Hindia Belanda di Sulawesi Bagian Utara mulai menguasai
Sulawesi Tengah dan secara berangsur-angsur berusaha untuk melepaskan
pengaruh Raja Luwu dan Raja Sigi di daerah Poso.
Terbagi Dua
Pada 1918 seluruh wilayah Sulawesi Tengah dalam lingkungan Kabupaten Poso yang sekarang telah dikuasai oleh Hindia Belanda dan mulailah disusun Pemerintah sipil. Kemudian oleh Pemerintah Belanda wilayah Poso dalam tahun 1905-1918 terbagi dalam dua kekuasaan pemerintah, sebagian masuk wilayah Keresidenan Manado yakni Onderafdeeling (kewedanan) Kolonodale dan Bungku,
sedangkan kedudukan raja-raja dan wilayah kekuasaanya tetap
dipertahankan dengan sebutan Self Bestuure-Gabieden (wilayah kerajaan)
berpegang pada peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Belanda yang
disebut Self Bestuure atau Peraturan adat Kerajaan (hukum adat).
Pada 1919
seluruh wilayah Poso digabungkan dialihkan dalam wilayah Keresidenan
Manado di mana Sulawesi tengah terbagi dalam dua wilayah yang disebut Afdeeling, yaitu: Afdeeling Donggala dengan ibu kotanya Donggala dan Afdeeling Poso dengan ibu kotanya kota Poso yang dipimpin oleh masing-masing Asisten Residen.
Sejak 2 Desember 1948,
Daerah Otonom Sulawesi Tengah terbentuk yang meliputi Afdeeling
Donggala dan Afdeeling Poso dengan ibuk otanya Poso, yang terdiri dari
tiga wilayah Onder Afdeeling Chef atau lazimnya disebut pada waktu itu
Kontroleur atau Hoofd Van PoltselykBestuure (HPB).
Distrik Sulawesi Tengah
Ketiga Onderafdeeling ini meliputi beberapa Landschap dan terbagi dengan beberapa distrik yakni :
Onderafdeeling
Poso, meliputi:Landschap Poso Lage berkedudukan di Poso, Landschap Lore
berkedudukan di Wanga, Landschap Tojo berkedudukan di Ampana, Landschap
Una Una berkedudukan di Ampana.
Onderafdeeling Bungku dan Mori meliputi : Landschap Bungku berkedudukan di Bungku, Landschap Mori berkedudukan di Mori.
Onderafdeeling Luwuk meliputi : Landschap Banggai berkedudukan di Luwuk.
Onderafdeeling Donggala
Onderafdeeling Palu
Onderafdeeling Toli Toli
Onderafdeeling Parigi
Kemudian pada tahun 1949
setelah realisasi pembentukan Daerah Otonom Sulawesi Tengah disusul
dengan pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat Sulawesi Tengah. Pembentukan
Daerah Otonom Sulawesi Tengah merupakan tindak lanjut dari hasil
Muktamar Raja-Raja se-Sulawesi Tengah pada tanggal 13-14 Oktober 1948 di
Parigi
yang mencetuskan suara rakyat se-Sulawesi Tengah agar dalam lingkungan
Pemerintah Negara Indonesia Timur (NIT). Sul-Teng dapat berdiri sendiri
dan ditetapkan bapak Rajawali Pusadan Ketua Dewan Raja-Raja sebagai
Kepala Daerah Otonom Sulawesi Tengah.
Daerah Otonom
Selanjutnya,
dengan melalui beberapa tahapan perjuangan rakyat Sulawesi Tengah
melalui Dewan Perwakilan Rakyat Sulawesi Tengah yang dipimpin oleh A.Y
Binol pada tahun 1952
dikeluarkan PP No. 33 thn 1952 tentang pembentukan Daerah Otonom
Sulawesi Tengah yang terdiri dari Onderafdeeling Poso, Luwuk Banggai dan
Kolonodale dengan Ibukotanya Poso dan daerah Otonom Donggala meliputi
Onderafdeeling Donggala, Palu, Parigi, dan Toli Toli dengan Ibukotanya
Palu.
Pada tahun 1959
berdasarkan UU No. 29 Thn 1959 Daerah Otonom Poso dipecah menjadi dua
daerah Kabupaten yakni : Kabupaten Poso dengan Ibukotanya Poso dan Kabupaten Banggai dengan Ibukotanya Luwuk.
Kepala daerah
Bupati Kepala Daerah yang pernah memerintah di Kabupaten Poso:
R. Pusadan (1948-1952)
Abdul Latif Dg. Masiki (1952-1954)
Alimoeddin Dg. Matiro (1954-1956)
Djafar Lapasere (1956-1957)
S.Kabo (1957-1959)
A. Wahab (1959-1960)
Ngitung (1960-1962)
Drs. B.L Sallata (1962-1966)
Drs. Galib Lasahido (1967-1973)
Drs. R.P.M Koeswandi (1973-1984)
Soegiono (1984-1988)
Drs. J.W Sarapang (1988-1989)
Arief Patanga (1989-1999)
Drs. H. Abdul Muin Pusadan (1999-2004)
Andi Azikin Sayuti (2004-2005)
Drs. Piet Ingkiriwang (2005 - sekarang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar